Mengintip Pelatihan Pembuatan Tempe Hingga Nasi Kebuli        

Mutsla.my.id – Masjid Al Huda: Dari Tempat Ibadah Menjadi Pusat Pemberdayaan Ekonomi Umat di Jantung Surabaya Barat. Masjid yang berdiri kokoh di Perumahan Perhutani, Jalan Sambirogo, Sambikerep, Surabaya Barat, telah bertransformasi menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah.

Masjid yang diketuai takmirnya oleh Ir.Isgiyanto,MT telah menjelma menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat yang dinamis. Dengan visi untuk meningkatkan taraf hidup jamaahnya, Masjid Al Huda aktif menggelar berbagai program pelatihan kewirausahaan yang inovatif dan relevan.

Salah satu program yang mencuri perhatian adalah pelatihan pembuatan tempe, yang diadakan pada Maret tahun lalu. Program yang ketua panitianya Nuswanggono,ST ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan sebuah kisah inspiratif yang melibatkan Tempe Bang Jarwo, sebuah usaha yang lahir dari tangan-tangan terampil mantan warga lokalisasi Dolly.

Dengan biaya pendaftaran yang sangat terjangkau, hanya Rp50.000, peserta mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung dari ahlinya, dengan bahan-bahan yang disediakan oleh panitia, dan membawa pulang hasil tempe buatan mereka.

Pelatihan pembuatan tempe (Henny/Mutsla.my.id)

“Masjid Al Huda juga memiliki grup pembinaan wirausaha (GBWT) alias Gerakan Belanja ke Warung Tetangga yang menjadi wadah bagi para jamaah dan secara umum untuk masyarakat luas untuk mengembangkan potensi bisnis mereka. Grup pembinaan UMKM yang dibina Abah Supardi ini secara rutin mengadakan pertemuan, diskusi, dan pelatihan, serta memberikan kesempatan bagi para anggotanya untuk berpartisipasi dalam bazar yang diadakan pada hari-hari besar Islam,” kata Ir.Isgiyanto,MT.

Keberhasilan program pelatihan tempe ini menjadi pemicu semangat untuk terus berinovasi. Rencananya, setelah Idul Fitri tahun ini, Masjid Al Huda akan kembali menggelar pelatihan wirausaha kuliner, yaitu pembuatan dan pemasaran nasi kebuli.

“Program ini diharapkan dapat memberikan keterampilan baru bagi para jamaah, serta membuka peluang usaha yang lebih luas,” Tegas Nuswanggono,ST  ketua panitia penyelenggara yang alumni ITS ini.

Meskipun masjid ini berada di bawah area PCM Sambikerep dengan ketuanya Muhammad Syafi’i,S.Sos , namun kenyataan menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Masjid Al Huda ini merupakan bukti nyata bahwa masjid dapat berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.

Bahkan melalui program GBWT nya Masjid Al Huda tidak hanya menjadi tempat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan ekonomi yang memberikan manfaat nyata bagi jamaahnya dan masyarakat secara luas.

 

Penulis Henny Qurrota A’yun

Scroll to Top